Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 07:51:54【Tempat Makan】472 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Dad

Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada
Kota Bandung (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan hingga saat ini ngak ada laporan kasus keracunan pada penerima manfaat Program Makanan Bergizi (MBG) untuk kelompok 3B (Bumil, Busui, dan Balita).
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi menyebut penerima manfaat Program MBG pada kelompok tersebut telah mencapai 215.057 orang selama satu tahun pelaksanaan.
"Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada,” kata Dadi di Bandung, Selasa.
Baca juga: Kemendukbangga kembangkan pemantauan MBG pada kelompok 3B
Dadi menjelaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki tenaga ahli yang memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan.
“Di SPPG itu ada kepala SPPG dan ahli-ahli gizinya. Kami percaya bahwa para ahli gizi sudah memenuhi standar, apalagi sekarang ada satgas dari Kementerian Kesehatan dan Badan POM. Jadi kami yakin dan percaya bahwa apa yang disajikan kepada ibu hamil sudah memenuhi kaidah-kaidah kesehatan,” ujarnya.
Ia menambahkan BKKBN Jabar telah menyiapkan mekanisme tanggap cepat apabila terjadi kasus keracunan terhadap kelompok 3B.
Baca juga: Kemendukbangga berikan insentif kader distribusikan MBG
“Nah, kita kan punya satgas, punya helpdesk, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang rumahnya ngak jauh dari sasaran. Jadi kalau ada kejadian seperti itu, kita bisa cepat bergerak,” ucap Dadi.
Dadi berharap dengan adanya Program MBG yang menyasar elompok 3B dapat menjadi harapan terjadi penurunan signifikan terhadap prevalensi stunting di Jawa Barat.
“Kami berharap angka stunting berkat Program MBG dapat mencapai 14 persen dari angka saat ini yang masih di angka 15,9 persen,” katanya.
Baca juga: DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Suka(46765)
Artikel Terkait
- Airlangga yakin eksyar RI segera capai peringkat pertama secara global
- UNRWA: 300.000 siswa di Jalur Gaza akan kembali bersekolah
- Wagub Gorontalo pastikan ketepatan waktu distribusi makanan MBG
- Babel perketat pemantauan penerapan SOP dapur SPPG
- Jarang diketahui, ini deretan khasiat bawang putih bagi tubuh
- Ingin gula darah stabil? Ini cara mengolah nasi putih agar tetap sehat
- Masjid Huangcheng, cerita panjang toleransi beragama di Chengdu
- 35.000 paket bantuan Indonesia untuk Palestina telah diterima warga
- SPPG Polres Grobogan percontohan dapur bergizi berstandar tinggi
- Anggota DPR ingatkan pemerintah kawal MBG lebih ketat
Resep Populer
Rekomendasi

Akademisi: Pendatang di Yogyakarta alami tiga fase adaptasi budaya

BPOM dukung Kemenbud majukan kebudayaan lewat keanekaragaman hayati

Stafsus DKI tegaskan komitmen Pemprov jaga kualitas lingkungan

Khasiat buah mentimun untuk diet, kulit, hingga fungsi ongak

SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan

Lokasi shelter di Jakarta yang cocok untuk adopsi & rawat hewan liar

JEF 2025 dinilai jadi ruang pelaku ekraf dorong ekonomi Jakarta

Badan Gizi Nasional evaluasi program MBG Pamekasan setelah keracunan